7 Tips Buat Anda Sebelum Membeli Motor Bekas – Sudah sewajarnya Anda merasa bimbang sebelum membeli motor bekas. Takut ditipu, mendapatkan harga yang tak layak, bahkan terkecoh legalitas yang tak jelas: ada berbagai risiko yang membuatmu harus super teliti sebelum membeli motor bekas. Banyak penjual memoles motor dagangannya sedemikian rupa, menutupi kekurangan produk hingga bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi dari seharusnya. Namanya juga pedagang: punya trik berjualan pasti sah-sah aja. Tapi Anda nggak boleh pasrah, Anda juga harus punya tips dan trikmu sendiri. Tenanglah, disini Saya sudah menghimpun segalanya yang perlu Anda tahu tentang beli-membeli motor bekas. Saran-saran ini kami dapatkan dari bapak-ibu polisi di Polda Metro Jaya. Yuk, simak!
1. Tentukan Dulu Motor Apa yang Mau Anda Beli
Pertama, tentukan dulu jenis motor yang mau Anda beli. Apakah motor bebek, skuter matik, atau sport? Tentukan juga tipe dan pabrikan pembuatnya, karena tiap merek punya keunggulan masing. Ada dua patokan yang bisa Anda gunakan untuk memilih motor mana yang harusnya Anda beli:
Patokan Anggaran. Jika danamu terbatas, lupakan motor yang mahal. Ingat, Anda masih memerlukan dana buat perawatan dan perbaikan motor bekas itu nantinya.
Patokan Selera. Jika danamu gak terbatas, patokan ini boleh Anda gunakan. Silakan saja cari tipe motor yang selama ini Anda idam-idamkan. Tapi kalau dana Anda gak terbatas bukankah lebih enak beli motor baru?
2. Ketahui Harga Pasaran
Sebelum masuk ke pasar motor bekas, cari tahu dulu harga pasaran motor yang Anda incar itu. Apakah harganya wajar? Apakah tren pasar terlalu sering naik turun? Bikin riset mini dengan baca media cetak dan online. Jika tipe yang Anda cari masih mahal di pasaran, Anda bisa mencari produk keluaran tahun sebelumnya. Motor yang umurnya lebih tua biasanya dijual dengan harga lebih murah.
3. Jangan Sembarangan Pilih Penjual
Setelah tahu apa yang Anda cari dan berapa uang yang mau Anda habiskan, telitilah tempat membeli motor bekas. Cari penjual yang udah punya reputasi bagus. Biasanya dealer motor bekas yang bonafid bisa Anda percaya, karena mereka punya prosedur yang ketat saat membeli motor dari pengguna pertama. Anda juga bisa berbisnis dengan orang yang udah biasa jual-beli motor bekas. Orang seperti ini biasanya hanya menjual 1-2 motor karena belum punya cukup modal buat buka dealer sendiri. Namun Anda perlu ekstra hati-hati jika menemukan penjual di situs jual-beli, Penjajakan yang dalam wajib Anda lakukan.
4. Periksa Kelengkapan Surat
Sekurang-kurangnya, sebuah unit motor harus memiliki STNK dan BPKB. Pemilik pertama juga kadang akan menyertakan faktur pembelian. Cek juga kecocokan nomor rangka dan nomor mesin di badan motor dengan yang ada di surat. Angka-angka itu harus sama persis. Jika ada satu aja angka yang gak sama, kemungkinan besar motor itu memiliki surat palsu — atau lebih parah, adalah hasil pencurian.
Agar lebih yakin, Anda bisa mengecek keabsahan nomor plat kendaraan (nomor polisi) dengan SMS center kepolisian terdekat.
Untuk wilayah Jakarta Anda bisa memeriksa plat B dan BK caranya, ketik:
Metro<spasi>nomor polisi kirim ke 1717. Contoh : Metro B8118HJ
Wilayah Jawa Timur, ketik : JATIM<spasi>nomor polisi kirim ke 1717
Wilayah Jawa Barat, ketik: poldajbr<spasi>nomor polisi kirim ke 3977
Wilayah Jawa Tengah, ketik: jateng<spasi>nomor polisi kirim ke 7070
Wilayah Yogyakarta, ketik: DIY<spasi>nomor polisi kirim ke 9600
Tarif dan ketentuan berlaku ya, guys! Oh iya, pastikan juga pemilik lama membayar pajak tahunan motor supaya tagihan Anda gak membengkak. Jika usia nomor kendaraan mendekati 5 tahun, berarti Anda juga harus segera mengurus STNK baru. Berundinglah dengan penjual untuk mendapatkan diskon.
5. Nyalakan Mesin
Setelah yakin dengan kondisi motor secara kasat mata, sekarang Anda membutuhkan perasaan dan pendengaran yang bagus untuk memastikan motor memiliki mesin yang sehat. Gunakan pendengaranmu apakah ada bunyi kasar saat mesin menyala. Nyalakan mesin tanpa bantuan gas. Setelah menyala, jangan segera gas kencang-kencang. Justru Anda harus melepaskan tanganmu dari motor. Lihat apakah motor bisa langsam (tetap menyala pada putaran mesin rendah/tanpa digas). Motor dengan mesin yang bermasalah nggak akan langsam pada putaran mesin di bawah 1500 rpm.
6. Cek Speedometer
Sekarang, mari kita beralih ke panel depan motor. Motor yang baik sudah semestinya memiliki speedometer, meteran bensin, indikator lampu, dan penghitung jarak yang berfungsi dengan baik. Khusus motor gede, panel juga harus dilengkapi tachometer. Pastikan nggak ada keretakan atau bekas pembongkaran pada panel motor.
Hitung juga kewajaran antara jarak yang telah ditempuh motor dengan umurnya. Pemakaian wajar motor dalam setahun adalah 10.000 km. Berarti jika motor yang Anda beli baru berusia 2 tahun, jarak yang ditempuhnya nggak boleh lebih dari 20.000 km.
7. Minta Kesempatan Test Ride Lebih Lama
Agar Anda benar-benar yakin dengan motor yang ingin Anda beli, minta penjual untuk mengizinkanmu melakukan test ride lebih jauh. Jika dia berkenan, ajak serta si penjual supaya Anda bisa merasakan akselerasi motor pada saat berboncengan. Hitung-hitung sambil tawar menawar harga juga.
Sebelum bernegosiasi ada baiknya kalau Anda membuat catatan tentang kekurangan/kecacatan yang Anda temui selama memeriksa motor bekas tadi. Gunakan catatan ini untuk berunding. “Nanti ‘kan saya mau betulin ini-itu, Pak, yah…kurang-kurangin lah, Pak…” Ketelitian semacam ini mungkin bisa memuluskan transaksi Anda.
Referensi : Hot Thread Kaskus agan @tokomapan
Leave a Reply